Kamis, 25 Agustus 2011

Software Akuntansi Hindarkan UMKM Terjerat ‘Bank Plecit’

Usah mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga saat ini kerap harus
berjuang sendiri agar usahanya bisa berjalan. Para pelaku bisnis UMKM
harus bisa mencari modal dengan cara sendiri agar usahanya langgeng.

Selama ini, sebagian besar pelaku UMKM kesulitan mendapatkan
permodalan dari perbankan. Ada berbagai persyaratan untuk mendapatkan
pinjaman dari bank. Di antaranya, harus di back-up dengan jaminan
berupa sertifikat tanah, BPKB motor atau mobil.

Kalau tidak mempunyai jaminan, paling cepat dan memungkinkan meminjam
dari Bank plecit, yaitu bank meminjamkan uang kepada pedagang dan
pelaku UMKM dengan sistem pengembalian setiap hari. Keuntungannya
pelaku UMKM bisa mendapatkan uang dengan cepat, tetapi risiko yang
ditanggung nasabah harus membayar bunga yang tinggi.

Mengapa pelaku UMKM menggunakan siasat atau lebih suka meminjam di
Bank plecit? Selain alasan ketiadaan jaminan seperti disebutkan di
atas, penyebab lainyya adalah UMKM tidak mempunyai catatan rugi laba
dari usaha yang dijalankan. Mereka tidak mempunyai pembukuan yang
baik. Padahal catatan untung rugi ini merupakan syarat untuk
mengajukan kredit.

Jika mereka akan mengajukan kredit di perbankan, mereka harus meminta
tolong seorang akuntan publik untuk membuatkan neraca rugi laba
usahanya. Tentu hal ini ini tidak gratis, para pelaku UMKM harus
mengeluarkan uang untuk membayar akuntan yang jumlahnya tentu tidak
kecil. Sebetulnya, persoalan pembukuan itu mudah dipecahkan dengan
menggunakan software akuntansi. Salah satunya adalah Zahir Accounting,
yang dikembangkan oleh PT Zahir Internasional sejak 12 tahun silam.
"Zahir Accounting siap membantu para UMKM membuat laporan Laba-Rugi
perusahaan dengan cara yang sangat mudah dan seketika. Sejak awal,
kami memang merancang Zahir Accounting agar mudah digunakan oleh UMKM,
Bahkan mereka yang tidak mengerti akuntansi sekalipun." Kata pendiri
dan Chairman PT Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh. Ia
menegaskan, kehadiran Zahir Accounting akan sangat membantu sekali
bagi pelaku UMKM. "Ditambah saat ini, pemerintah mengharuskan setiap
orang mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang setiap tahunnya
harus membuat laporan keuangan untuk menentukan besarnya pajak yang
harus dibayarkan.

Keberadaan software akuntansi semacam Zahir Accounting akan sangat
membantu UMKM untuk membuat laporan keuangan, tidak hanya untuk bank,
tetapi juga untuk pajak," paparnya di sela peluncuran produk Zahir
Merdeka di Jakarta Desember 2008. Dijelaskan Fadil Basymeleh, Zahir
Accounting dilengkapi dengan berbagai laporan yang dirancang untuk
memudahkan pelaku UMKM mengambil keputusan bisnis dengan cepat. Baik
laporan keuangan standar di antaranya, laporan neraca, laporan laba
rugi, laporan aliran kas maupun laporan analisa seperti laporan
penjualan per salesman, per kategori pelanggan, produk terlaris,
keuntungan penjualan per produk dan lain sebagainya. "Selain laporan
keuangan pelaku UMKM juga bisa menampilkan berbagai grafik yang dapat
digunakan untuk menganalisa bisnis dengan cepat," kata Fadil.

Selain itu, bila selama ini pelaku UMK lupa kapan tagihan yang harus
dibayar, kapan piutang dapat ditagih dan kapan suatu giro akan cair
dapat diatasi menggunakan Zahir Accounting. Program Zahir ini akan
menampilkan seluruh piutang, hutang dan giro mundur dalam suatu
kalender yang mudah dipahami. Lebih lanjut Fadil mengatakan seluruh
laporan keuangan para pelaku UMKM yang telah didesain menggunakan
Zahir Accounting 5.1 dapat digunakan oleh Zahir Report Server.
Sehingga semua laporan bisa diekspor ke dalam berbagai format HTML dan
PDF untuk dicetak, rekam atau mengirimkannya melalui email. "Cukup
klik satu tombol laporan yang ditampilkan dapat dikirim melalui email
sebagai attachment," tandasnya.

Jika harga software Zahir Accounting yang sekitar Rp 1 juta masih
menjadi kendala bagi UMKM untuk menggunakan software akuntansi. Zahir
pun menyediakan jalan keluarnya. Yakni, sistem prabayar (sewa). "Kami
meluncurkan Zahir Merdeka, yang merupakan software prabayar. Cukup
dengan mengaktifkan periode transaksi yang diperlukan, anda siap
membuat laporan keuangan dalam sekejap," tandasnya. Fadil menyebutkan,
Zahir Merdeka tersedia dalam empat pilihan Edisi untuk memenuhi
kebutuhan berbagai bidang usaha. Yakni, Edisi Small Business
Accounting yang dijual seharga Rp 34 ribu, Edisi Flexy Money Rp 103
ribu, Flexy Trade Rp 137 ribu, dan Edisi Personal Rp 137 ribu. "Itu
harga mengaktifkan 30 hari transaksi, dan konsumen dapat menambahkan
fasilitas pada setiap Edisi yang dipilih dengan batasan harga maksimum
Rp 171 ribuan, papar Fadil Fuad Basymeleh.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindag)
DIY, Drs Koesdarto Pramono yang dimintai komentarnya tentang Zahir
Accounting mengatakan, jika software Zahir dapat memperlancar usaha
pelaku UMKM tentunya harus diapresiasikan kepada para pelaku usaha.
"Saya kira kalau bisa memperlancar administrasi pelaku usaha, program
ini sudah selayaknya dan sepantasnya untuk diapresiasikan kepada
mereka. Sehingga bisa memperingan tugas administrasi para pelaku
usaha. Terlebih untuk membuat laporan keuangan bulanan atau tahunan,"
kata Koesdarto Pramono di Yogyakarta. Koesdarto mengharapkan agar
program Zahir yang cukup bagus ini perlu disosialisasikan kepada
masyarakat. " Sehingga masyarakat, terutama UMKM mengenal dan mau
menggunakan Zahir Accounting," tutur Koesdarto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar